dua minggu

By philida thea - 1:07 PM

Menetap di sebuah pulau yang memiliki langit dan deburan ombak yang cantik.
Menjejakkan kaki ke pasir putih, berjalan sendiri dipayungi matahari, menikmati terpaan angin, kemudian duduk menyaksikan gulungan ombak yang segera memecah setelah membentur karang.

Aku sudah sampai disini, menjalani apa yang pernah aku ucapkan dua tahun lalu. Barangkali, benar adanya untuk berhati-hati dengan apa yang kita inginkan,  kita tidak pernah tau ucapan mana yang akan dikabulkan.


Begini rasanya berada di sebuah pulau dimana belum memiliki teman untuk berbagi hal, tak ada keluarga yang siap menampung cerita kelelahan atau berbagi kebahagiaan. Satu persatu kenangan kembali muncul, mengambil alih pertahanan untuk mengakui bahwa rindu mulai menyelinap. Waktu berjalan bagai kedipan mata, ternyata baru dua pekan yang terasa seperti ribuan jam.


Latte pertamaku sudah kucicipi, kuhabiskan sampai tak bersisa sambil berdialog pada diri. meskipun tumbuh di dunia serba digital dimana komunikasi dengan mudah tersampaikan hanya dalam hitungan detik, tak ada yang bisa menandingi pertemuan langsung, merasakan tawa, tepukan semangat atau sama-sama berdiam diri tanda meminta jeda untuk saling menyerap informasi.

Betapa percakapan sampai lupa waktu bersama orang-orang yang tepat, menjadi salah satu amunisi untuk kembali semangat mewujudkan mimpi.

Begini mungkin rasanya rindu untuk pulang sejenak. 


Ah baru saja dua minggu.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments