Galau tetap produktif dan tidak terkesan nelangsa ya nonton gigs, sambil bantu kawan mengambil
beberapa gambar untuk liputannya.
Selain Banda Neira, pengisi acara ‘Kita Sama – Sama Suka
Hujan’ ini ada Layur, Gardika Gigih plus duo string oleh Suta Suma & Jeremia Kimoshabe. Saya pikir mereka
akan kolaborasi sesekali, tapi ternyata salah. Kita Sama – Sama Suka Hujan
merupakan satu paket dari mereka berenam, tiada henti saling mengenalkan karya
masing-masing tanpa ada dominasi. Komposisinya pas.
Banda Neira yang terbiasa akustik menjadi semakin syahdu dan
membuat hati kelabu ketika Gigih sang komposer muda perlahan mengisi kesenduan
dengan dentingan suara piano, Layur dengan petikan gitarnya dan duo string yang
melengkapi semuanya dengan biola dan cello.
Suara hujan menjadi pembuka, mengiringi
para penikmat hujan untuk segera terbawa. Masih terasa ketika Rara Sekar mulai
bersenandung, cahaya panggung yang menerangi, awan buatan yang menggantung
dengan kabut buatan yang datang dan memudar.
Pada saat itu, kami seolah
menyaksikan pertunjukkan musik diantara rintik hujan. Terasa dingin, sendu dan
lirih. Sampai lagu usai, ada jeda sebelum penikmat hujan memberi tepuk tangan.
Kelihatan menghayati sekali kan?
Tapi, bagian yang saya suka selain
pertunjukkan musik mereka adalah bagaimana Rara Sekar berinteraksi kepada ke
lima laki-laki di atas panggung. Dalam suasana pertunjukkan yang membuat orang
galau tambah galau bisa menjadi menggembirakan ketika Rara Sekar secara tidak
langsung menjadi moderator untuk ke lima laki – laki tersebut. Sesekali meminta
mas Gigih untuk bercerita tentang musiknya. Atau meminta Ananda Badudu
menjelaskan tentang lagu baru Banda Neira, percakapan sangat hangat dan
mengalir walaupun kadang mereka gugup. Para penikmat hujan pun bisa kembali
riang dan sendu secara bergantian.
Penampilan mereka diluar dari yang saya harapkan dan
seketika saya tidak suka harapan saya. Karena tentu saja lebih keren kenyataan
ketimbang harapan (apa ini kok curhat). Paket berenam para penutur ‘Kita Sama –
Sama Suka Hujan’ membuktikan bahwa Hujan memang layak disukai, karena dari hujan
mereka terinspirasi menghasilkan musik yang luar biasa meneduhkan.
Pulang ke rumah, saya merasa telah merayakan kegalauan
dengan sukacita. Terima kasih penyelenggara ‘Kita Sama – Sama Suka Hujan’
walaupun saya (masih) tidak suka hujan, setidaknya saya sangat menikmati
pertunjukkan ini.
P.s : sampai rumah saya langsung stalking soundcloud Gigih
dan Layur. Mereka keren!
tulisan ini juga dimuat di http://slasher.biz/post/956/galau-bergembira-di-kita-sama-sama-suka-hujan
cheers,
Philida Thea
tulisan ini juga dimuat di http://slasher.biz/post/956/galau-bergembira-di-kita-sama-sama-suka-hujan
cheers,
Philida Thea
0 comments